Pengajian Akbar Bersama Penceramah Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani

(Wonosari, 28/11) – Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAI Yogyakarta) menyelenggarakan kegiatan Pengajian Akbar berskala Internasional dalam rangka Hari Lahir ke-51 tahun STAI Yogyakarta dengan penceramah Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani (Cicit Syaikh AbdulQodir Al Jailaini) dari Lebanon, pada hari Jum’at, 18 November 2022 pukul 19.30 – 22.30 WIB di Auditorium Gedung KH. R. Soewardiyono, BA Kampus STAI Yogyakarta. Penceramah didampingi penerjemah KH. Muhammad Haris Suja’ dan Pengajian Akbar diiringi sholawat dari group hadroh “Adem Ayem” Gunungkidul.

Pengajian akbar dihadiri banyak jamaah atau masyarakat yang memadati gedung Auditorium. Jamaah hadir karena sangat antusias ingin bertemu dan melihat secara langsung Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani (Cicit Syaikh Abdul Qodir Al Jailaini) dari Lebanon. Jamaah ada yang rombongan menggunakan BUS, Truk, pengendara Sepeda motor dari berbagai daerah di Gunungkidul dan sekitar, serta dihadiri perwakilan Bupati Gunungkidul, PWNU D.I.Yogyakarta, PCNU Gunungkidul, MWCNU se-Gunungkidul, dan Banom NU yaitu Muslimat, ANSOR, Fatayat, IPNU, IPPNU. Tidak terkecuali Dosen dan Mahasiswa STAI Yogyakarta ikut menghadiri dengan harapan mendapat keberkahan atas kehadiran Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani di Kampus STAI Yogyakarta.

Hudan Mudaris, SEI., MSI selaku Plh. Ketua STAI Yogyakarta dalam sambutan menyampaikan terima kasih atas kehadiran Drs. Sigit Purwanto / Asisten Administrasi Umum Sekda Gunungkidul, Dr. KH. Muhajir, S.Pd.I., MSI / Sekretaris PWNU D.I.Yogyakarta, Drs. KH. Ya’kub Mashuri, M.Pd.I dan Drs. KH. Sya’ban Nuroni, MA dari Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Gunungkidul, MWCNU Se-Gunungkidul dan seluruh hadirin jamaah yang hadir di Auditorium Gedung KH. R. Soewardiyono, BA Kampus STAI Yogyakarta. Sebagaimana diketahui bersama bahwa Syaikh Abdul Qodir Al Jailaini adalah Sulthonul Auliya, yang bagi masyarakat Islam Indonesia sering membaca Manakib (riwayat) Syaikh Abdul Qodir Al Jailaini pasti paham, lha ini yang menjadi penceramah adalah cicit keturunan beliau. Memasuki usia 51 tahun bagi STAI Yogyakarta adalah usia yang matang dan ini masuk sejarah baru untuk membangun peradaban bangsa. Untuk itu diperlukan tiga komitmen yaitu integritas, logalitas dan sinergi ketuhanan. Segala potensi mahasiswa harus dikembangkan, yang potensi dakwah, menulis dan leadership harus diarahkan dan diberikan sarana. Di moment harlah ke-51 ini, STAI Yogyakarta mempunyai tiga mimpi yang mohon untuk dibantu oleh semua jamaah sekalian dan semoga mendapat keberkahan dari cicit Syaikh Abdul Qodir Al Jailani yaitu : pertama, berubah dari STAI menjadi institute dan universitas. Kedua, STAI Yogyakarta merekrut mahasiswa yang banyak, bisa berjumlah 1000 – 1500. Ketiga,  masyarakat tidak ada keraguan untuk bergabung dengan STAI Yogyakarta.

Dr. KH. Muhajir, S.Pd.I., MSI selaku Sekretaris PWNU D.I.Yogyakarta dalam sambutan menyampaikan selamat untuk harlah ke-51 tahun bagi STAI Yogyakarta. Ini merupakan bukti bahwa STAI Yogyakarta eksis. Terima kasih kehadiran bapak/ibu jamaah, semoga kehadirannya memberikan berkah, manfaat dan dukungan bagi STAI Yogyakarta. Dukungan utama yang dimohon adalah “monggo bila punya anak, cucu dan saudara untuk kuliah di STAI Yogyakarta, karena akan menerima 1000 – 1500 mahasiswa”. STAI Yogyakarta harus menjadi kampus pilihan, kampus yang mengcover ajaran ke-ASWAJA-an. Oleh karenanya mohon menjadi agen promosi rekrutmen mahasiswa dan mewujudkan cita-cita STAI menjadi Institut. Mahasiswa kampus ini harus beradabtasi dengan kemampuan teknologi, disamping transformasi kelembagaan tersebut. Era modern ini tanggungjawab orangtua bagi pendidikan anak semakin berat, oleh karenanya perlu pilihan lembaga pendidikan yang terpercaya, selektif, akhlak/moral terpuji seperti mengkuliahkan di STAI Yogyakarta.

KH. Muhammad Haris Suja’ sebagai penerjemah dari penceramah Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani, memulai dengan menyampaikan profil Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani yaitu sebagai keturunan ke-27 dari Syaikh Abdul Qodir Al Jailani dan keturunan ke-40 dari Rasulullah Muhammad SAW. Beliau memperoleh amanah dari kakeknya untuk menemui murid-murid Syaikh Abdul Qodir Al Jailani diberbagai Negara dan salah satunya di Indonesia. Beliau masuk ke Indonesia tahun 2018 dan langsung merasa nyaman, ingin saat meninggal dikubur di Negara Indonesia.

Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani dalam mauidhah hasanah menyampaikan syukur telah diterima oleh pimpinan PTNU STAI Yogyakarta. NU melalui PTNU makin jaya atas banyak kiprahnya dalam membantu agama, mengabdi untuk agama dan dakwah-dakwah yang sholeh.  Di usia ke-51 tahun, semoga STAI Yogyakarta semakin dekat dengan Allah, taqwa dan manfaat, menjadi menara ilmu dan mengamalkan ilmunya. Disini syaikh menyampaikan dua nasihat yaitu : pertama, keunggulan ilmu dan mencari ilmu. Sungguh bahagia bagi para pencari ilmu di dunia dan akhirat. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan keberkahan bagi yang menuntut ilmu. Pencari ilmu, dalam urusan dunia dilancarkan urusan, rezeki dimudahkan, akhirat diangkat derajatnya, dikumpulkan dengan orang-orang sholeh dan ilmu adalah penerang akhirat. Kewajiban menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim dan muslimah. Dengan ilmu akan membekali untuk kebaikan dan kesolehan, jalan menuju surga. Silahkan belajar ilmu agama, kedokteran, apoteker dan ilmu lainnya untuk membangun bangsa. Tanpa ilmu pasti terjadi kerusakan atau perang karena hamba ilmu. Akhir perjuangan adalah surga dan ilmu adalah jalan memudahkan menuju surga. Ilmu menjadi modal mahasiswa/i dalam berumah tangga, menjadi pemimpin baik level pemerintahan maupun pemimpin sosial keagamaan. Hubbul wathon minal iman, dengan ilmu dan memiliki jiwa kepemimpinan adalah bukti kecintaan kepada Negara dan bangsa.

Kedua, nasihat tentang keperempuanan, antara lain : a). perlu perhatian banyak ditemukan mahasiswi bersentuhan tangan atau jabat tangan non muhrim, baik teman, dosen atau guru. b). wanita yang telah menikah suka dandan berlebihan dan jalan lenggak-lenggok, sehingga calon suami perlu memperhatikan hal ini sebagai bentuk tanggungjawab. c). cara pakaian, misal atas hijab – bawah ketat dan tampak lengkuk tubuhnya. d). jadikan Nabi Muhammad SAW sebagai idola akhlak, bukan mengidolakan video tik-tok, instagram, reel atau medsos lainnya. Terakhir untuk dimudahkan urusan dan rezeki, silahkan perbanyak membaca sholawat, bisa sehari 100 kali ataupun 200 kali – 1000 kali sehari.

Terakhir Eni Latifah, S.Ag., MSI selaku Ketua Panitia Harlah ke-51, menyampaikan terima kasih kepada Syaikh Ahmad Ar Rouhi Al Jailani, seluruh panitia yang telah kerja maksimal dalam mempersiapkan dan seluruh sponsorship yang mensukseskan kegiatan Pengajian Akbar diantaranya Sound Sistem Sarwo Saguh Production, Grepek Ayam Sa’i Wonosari, Pamela 9 Wonosari, Group Hadroh Adem Ayem Gunungkidul, rekan-rekan Banser dan Polsek Wonosari. Semoga kegiatan dari yang membantu dan usaha-usaha yang dijalankan sponsorship, diberikan kelancaran, kemudahan dalam pengembangan usaha/kegiatan dan ditambah rezeki oleh Allah SWT. Amin (Ltfh)