PROSPEK ALUMNI DALAM DUNIA KERJA FORMAL DAN PROFESIONAL DI ERA DIGITAL

Wonosari (11/06) – Hari Sabtu, 11 Juni 2022, Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAI Yogyakarta) melaksanakan “Pembekalan Calon Alumni” dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Hukum Keluarga Islam (HKI) / Ahwal Syakhsiyyah (AS). Kegiatan pembekalan mengangkat tema “Prospek Alumni dalam Dunia Kerja Formal dan Profesional di Era Digital”.

Kegiatan pembekalan calon alumni dilaksanakan di Lantai II Gedung Drs. K.H. Mardiyo, M.Si Kampus STAI Yogyakarta, dengan menghadirkan 4 (empat) narasumber yaitu Reni Hidayati, S.Ag., SH., MH.I (Wakil Ketua Pengadilan Agama Wonosari), Ahmad Nasrodin, S.Pd (Kepala Sekolah MI YAPPI Doga Nglanggeran), Nurwastuti Setyowati, S.Pd.I., MSI (Guru PAI SMK Saptosari Gunungkidul), dan Aan Anepi, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah MTs N 5 Gunungkidul). Acara pembekalan calon alumni dipandu moderator oleh Khusnul Khotimah, S.Pd., M.Pd (Dosen PAI STAI Yogyakarta).

Reni Hidayati, S.Ag., SH., MH.I dalam paparan materinya menyampaikan tentang “Trik & Kisi-Kisi Lulus Ujian Hakim Peradilan Agama”. Disampaikan bagi anda lulusan program studi Hukum Keluarga Islam (HKI), dengan gelar Sarjana Hukum (SH), saat ini telah sama status dan masa depannya dengan alumni fakultas hukum pada umumnya. Banyak peluang kerja, diantaranya menjadi Hakim, Panitera, Lawyer, Konsultan Hukum, Mediator, Jaksa, Notaris, Politisi, Legal Officer, Penghulu, ASN di beberapa kementerian. Menjadi Hakim Pengadilan Agama, juga bagian pilihan profesi. Hakim adalah profesi yang mulia, pengambil keputusan untuk perubahan sosial, mendapat gaji tinggi dan peluang karier bagus. Untuk menjadi hakim, salah satu triknya adalah aktif mengikuti informasi website dan mendaftar dalam penerimaan formasi hakim atau analis hukum/perkara yang dilaksanakan oleh Mahkamah Agung. Anda harus menyiapkan segala materi ujian, baik terkait materi umum penerimaan CPNS, materi khusus tentang hukum dan materi penguasan kitab kuning. Serta tak kalah penting, mengikuti Try Out yang diselenggarakan lembaga, baik oleh kampus STAI Yogyakarta ataupun kampus luar. Saya sebagai Hakim Pengadilan Agama Wonosari dan pernah menjadi Hakim Yustisial di Mahkamah Agung, dan yang sekarang ikut mengajar di STAI Yogyakarta, Insya Allah siap menjadi mentor untuk membantu anda persiapan mengikuti seleksi hakim dan CPNS yang dilaksanakan Mahkamah Agung.

Lanjut Ahmad Nasrodin, S.Pd dalam paparan materinya menyampaikan tentang “Kiat Sukses menjadi Guru MI/ SD yang Profesional”. Saat ini peluang menjadi guru di Madrasah Ibtidaiyah masih terbuka dan banyak madrasah, khususnya di Gunungkidul yang membutuhkan lulusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Saya beserta istri adalah alumni pertama Prodi PGMI STAI Yogyakarta. Madrasah kami, saat ini juga sedang membutuhkan 1 orang Guru alumni prodi PGMI. Bahkan Yayasan kami, saat ini telah mempunyai Raudhatul Athfal (RA) / Taman Kanak-Kanak (TK). Dulu saat awal membuka Madrasah Ibtidaiyah, memang siswanya minim, tetapi sekarang siswa sudah banyak. Bahkan era modern ini, sekolah RA/TK dan MI/SD menjadi sangat prospektif dengan tuntutan berbagai inovasi pembelajaran, misal pembelajaran alam, pembelajaran tahfidz, pembelajaran agama dan umum, termasuk membuka segmen pelayanan penitipan anak bagi orang tua yang sibuk bekerja dan layanan les privat belajar. Apabila melihat pendidikan di kota-kota, SPP anak kuliah dengan SPP anak MI/SD, itu jauh lebih mahal SPP anak MI/SD. Tidak percaya, silahkan cek SD Muhamadiyah Sapen, SD al-Azhar, SDIT dan sebagainya.

Kemudian Nurwastuti Setyowati, S.Pd.I., MSI dalam paparan materinya menyampaikan tentang “Alumni PAI STAI Yogyakarta dan Kontribusinya dalam Dunia Pendidikan di Era Digital”. Dia mengaku adalah Alumni PAI STAI Yogyakarta, lulus tahun 2003. Saat ini menjadi Guru Agama – PNS di SMK Saptosari, dan Penulis Nasional “Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti”, Pedoman wajib untuk SMA/SMK se-Indonesia. Alumni PAI STAI Yogyakarta, sangat bisa dan berpeluang, apalagi era society 5,0 membutuhkan kompetensi digital dan tenaga manusia akan banyak tereliminasi. Kampus STAI Yogyakarta ini adalah kampus kontributor, kampus iron stock handal dan kampus katalisator, yang melahirkan generasi milineal dengan segala kompetensi. Yaitu kompetensi professional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian unggul, kompetensi sosial yang tidak diragukan, kompetensi spiritual yang super power dan kompetensi leadership yang terpercaya. Sehingga prinsipnya anda sebagai calon alumni harus sukses dalam pilar pembelajaran yaitu sukses belajar untuk mengetahui ilmu pengetahuan (learning how to know), sukses belajar dengan maksud bisa mengamalkan ilmu pengetahuannya (learning how to do), sukses belajar mempraktekkan sesuai kompetensi keilmuan program studi dan almamater STAI Yogyakarta (learning how to be), dan sukses belajar dalam hidup dengan sikap dan karakter yang mulia di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan Agama (learning how to live together). Silahkan berkontribusi di masyarakat pada era digital, misal sebagai Guru atau Pendidik dengan memiliki bekal SMART DIGITAL, SMART PEOPLE dan SMART AKHLAK.

Terakhir Aan Anepi, S.Pd dalam paparan materinya menyampaikan tentang “Tantangan dan Kesempatan Lulusan PBA STAI Yogyakarta dalam Persaingan Global Dunia Kerja”. Dirinya mengaku sebagai alumni Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) lulusan angkatan pertama, saat ini menjadi Guru Pengajar Bahasa Arab – PNS di MTs 5 Gunungkidul. Sebelum menjadi PNS, pernah mengajar di Ponpes / Madrasah Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari dan selama kuliah telah mengajar di madrasah. Tugas menjadi Guru, tidak hanya mengajar, melainkan harus memiliki keahlian soft akademik dan soft skill. Apabila telah menjadi Guru Bahasa Arab, maka profesi ini harus dinikmati dan dipertahankan, sehingga betul-betul mencintai profesi dan menjalani dengan senang hati, karena amanah dan tuntutan profesi. Sungguh prospek alumni PBA, sangat luas peluang kerjanya, diantaranya menjadi Guru Bahasa Arab, Dosen bila lanjut studi S-2, menjadi penerjemah (bersertifikat / ber-SK Gubernur), menjadi penulis pembelajaran bahasa arab, menjadi peneliti, membuka lembaga kursus / les privat bahasa arab, menjadi tour guide dan menjadi ASN di lembaga kementerian.

Usai pemaparan materi dari semua narasumber, moderator Khusnul Khotimah membuka sessi forum Tanya-jawab. Banyak peserta yang bertanya kepada keempat narasumber, karena suntikan semangat dari narasumber dan rasa keingin-tahuan dari peserta atas pemaparan materi yang sangat bagus dan mencerahkan dari para narasumber.