Wonosari, Maret 2020 – Pandemi covid-19 belum berakhir, tetapi semangat mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta (STAIYO) untuk belajar tetap berjalan dan berproses. Berbagai program dilakukan demi mencapai tujuan kampus yaitu mencerdaskan mahasiswa sebagai kader bangsa penerus masa depan. Berbekal pengalaman organisasi, sekelompok mahasiswa dari STAIYO berinisiatif membentuk program kelas online bernama “Sinau Bareng”. Sinau bareng digagas sebagai kelas online untuk wahana pertemuan banyak orang dan berdiskusi lintas tema.

Sebelumnya program kegiatan kelas Sinau Bareng diformat secara offline, tetapi karena pandemi covid-19 akhirnya kegiatan dikemas menjadi format online melalui media whatsapp group. Kegiatan program sinau bareng dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Keluarga Islam (HKI) atau Ahwal Syakhsiyyah (AS), bersama dengan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kamadiksi) STAIYO dan founder Sangu Sinau.
Menurut Iki dan Eka sebagai panitia, kelebihan dari program format online bisa menjangkau banyak peserta dan bukan hanya terbatas mahasiswa STAIYO. Terbukti peminat program Sinau Bareng ini lintas kota, provinsi, pulau bahkan ada yang dari Malaysia. Antusias peserta yang gabung juga melampaui target awal. Panitia semula menargetkan sekitar 30 peserta, ternyata sampai acara yang hadir dalam WAG mendekati 60 peserta. Sasaran semula anak muda, ternyata justru menjaring banyak kalangan tidak hanya siswa atau mahasiswa namun juga tenaga pendidik dan orang tua. Ini membuktikan banyak kalangan membutuhkan acara Sinau Bareng ini.
Selama bulan Maret 2021, program Sinau Bareng telah sukses melaksanakan 2 (dua) kali episode yaitu tema “Menyelami Profesi Menulis” dan tema “Museum dan Duta Museum”. Episode pertama tema “Menyelami Profesi Menulis” dilaksanakan tanggal 05 Maret 2021 dengan menghadirkan bintang tamu Mini GK. Mini GK adalah seorang Penulis, Duta Baca, Duta Internet Baik dan Intruktur Literasi dan pernah menerima Penghargaan Sastra dan Pemuda Award. Perempuan dengan segudang prestasi ini, memiliki nama asli Tri Darmini dan sekarang dipercaya sebagai Ketua HMPS HKI-AS STAIYO. Dalam paparannya, Mini GK menjelaskan pengalaman tentang seluk beluk dunia kepenulisan yang selama ini telah membesarkan namanya. Menurutnya kegiatan menulis itu tidak akan pernah bisa lepas dari lini kehidupan yang lain, apa pun pasti membutuhkan penulis.

Karir menulis tidak hanya berhenti di bangku sekolah/perkuliahan, tetapi bisa terus berlanjut usai lulus sekolah/kuliah dan dengan tema berbagai bidang keilmuan. Kalimat yang selalu terlontar adalah “bahwa untuk menjadi seorang penulis yang baik, maka haruslah menjadi pembaca yang baik. Lalu tidak ada ceritanya penulis yang malas membaca.” Tutur Tri Darmini sang founder @sangusinau.
Komentar diakhir acara, banyak peserta mengharapkan tema serupa untuk Sinau Bareng di lain kesempatan, seperti tema tentang menulis novel, menulis skenario dan profesi menulis lainnya.
Sementara episode kedua, tema “Museum dan Duta Museum” dilaksanakan tanggal 19 Maret 2021 dengan menghadirkan narasumber Adhan Nur Kholifah (Duta Museum Kayu Wanagama). Narasumber merupakan alumni STAIYO yang berkarier di bidang Duta Museum dan bergabung di Museum Kayu Wanagama UGM Yogyakarta. Dalam diskusi disampaikan cerita pengalaman sebagai duta museum yang asyik dan melukiskan lokasi wisata, museum, bersejarah, cagar budaya atau purbakala yang ada di tanah nusantara, sekaligus memperkenalkan museum-museum yang ada di Yogyakarta baik bernuansa klasik maupun modern.
Harapan dengan mengenalkan museum, maka akan banyak anak muda yang mengerti dan memahami makna dari museum. Selama ini banyak orang yang menganggap museum itu sesuatu yang angker dan menakutkan. Padalah di museum kita bisa mengenal sejarah leluhur dan belajar banyak hal. Museum zaman sekarang juga sebagai sarana rekreasi keluarga dan lokasi penelitian bagi pendidikan tinggi atau pemerintah. Tutur Adhan Nur Kholifah, S.Pd pemuda asal Gunungkidul.
Pada bulan April mendatang, program Sinau Bareng akan kembali hadir menyapa dengan format, tema dan narasumber semakin menarik, menggigit dan berkualitas. Program Sinau Bareng akan terus hadir dengan jadwal dua kali dalam satu bulan. Setiap hari Jumat minggu pertama dan ketiga, pukul 19.30 – 21.00 WIB.
Program ini selain bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi juga untuk mengenalkan banyak profesi kepada para peserta. Sekaligus kegiatan nyata untuk mengasah skill para mahasiwa STAIYO secara umum dan khususnya kepada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi. Selain itu, panitia Sinau Bareng membuka kesempatan selebar-lebarnya jika ada pihak lain yang ingin ikut serta dalam proyek jangka panjang ini.